Kamis, 22 Juli 2010

Bosan

Gak ada kerjaan, pengen istirahat tp bosan jg rupanya..
ketika kerja ipengennya istirahat,. tp dikasi waktu ist

Rabu, 05 Mei 2010

Mengurusi Bibitan Kelapa Sawit

Lagi bingung nie,. bibit di Pre Nursery udah umur 4 bulan tapi belum dipindahkan ke Main NUrsery,.. gara-gara ngak ada plan dari awal.. semua salah dilimpahkan kepada diriku..
Jadi untuk sementara harus ngejar pemasangan instalasi sumisansui untuk pengairan di MN,. mudah2an aja bisa cepat selesai...

okeyyyy..

Kamis, 25 Desember 2008

BIBIT JAMUR KECAP

Kecap adalah cairan hasil fermentasi bahan nabati atau hewani berprotein tinggi di dalam larutan garam. Kecap berwarna coklat tua, berbau khas, rasa asin dan dapat mempersedap rasa masakan. Bahan baku kecap adalah kedelai atauikan rucah. Yang paling banyak diolah menjadi kecap adalah kedelai.
Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang (aspergillus sp dan Rhizopus sp) menjadi semacam tempe kedelai, kemudian “tempe” ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba. Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti Zygosaccharomyces (khamir) dan Lactobacillus (bakteri). Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi tersebut terjadi jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai 20%.
Kecap dibuat melalui fermentasi campuran kedelai dan padi-padian sperti gandum dan penambahan garam. Ada kecap yang dibuat dengan metode kimia dengan menggunakan asam untuk menghidrolisis protein dan karbohidrat. Pada pembuatan kecap dengan fermentasi biasa memanfaatkan jamur Aspergillus oryzae maupun Aspergillus sayoe. Untuk memperbanyak jamur ini caranya secara singkat adalah sebagai berikut:
Kedelai direbus sampai kulitnya mudah dikupas
Kedelai didinginkan kemudian dikupas kulit arinya
Kedelai yang sudah dikupas direndam selama 24 jam
Kedelai dikukus untuk sterilisasi
Kedelai didinginkan, kemudian diberi ragi (Aspergillus Oryzae)
Siapkan nampan yang sudah dilubangi, kemudian kedelai ditempatkan pada nampan
Tutup nampan tersbeut dengan plastic yang sudah dilubangi
Perevusab diusahakan pada suhu tinggi dengan waktu yang singkat. Penggunaan terigu mengurangi hasil nitrogen dalam kecap tetapi memberi citarasa dan aroma yang lebih baik.
Biakan starter harus dapat memberi aroma dan citarasa yang khas mempunyai kemampuan proteolitik, amilolitik yang tinggi dan mudah dibiakkan. Biakan murni mula-mula dibiakkan pada nasi terisah 3-5 hari pada suhu 30 0 Csampai nasi tertutup spora kemudian dikumpulkan. Penggunaan starter 0.1 – 0.1 % untuk menginokulasi campuran kedelai dan terigu. Campuran yang telah diinkulasi kemudian diratakan dalam kotak kayu setebal kurang lebih 5 cm diinkubasi pada suhu ruangan. Setelah 24 jam campuran tertutup kapang yang berwarna putih. Dengan laju pertumbuhan kapang, suhu campuran menjadi naik sampai 40 0 C atau lebih. Oleh karena itu perlu dibalik dan berulang-ulang diaduk. Untuk mempertahankan suhu lengas dan aerasi yang seragam, campuran harus bebas dari gumpalam untuk menekn pertumbuhan bakteri sekecil mungkin. Dengan naiknya waktu inkuasi, kapang tumbuh terus dan pertumbuhan berubah menjadi kuning dan hijau. Lengas campuran turun secara perlahan. Setelah inkubasi 72 jam campuran berkapang siap digunakan.