Kamis, 25 Desember 2008

ADOPSI PEMANFAATAN URINE SAPI POTONG

RINGKASAN KIPA

Antonius Tira
Nirm. 07.2.2.04.0649
Pembimbing I : Ir. Rochin
Pembimbing II : Yudi Rustandi, SST.

Karya Imiah Penugasan Akhir (KIPA) ini dilaksanakan di Desa Asmorobangun mulai tanggal 3 Maret 2008 sampai 12 Juni 2008 dan kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 3 - 4 Maret 2008.
Pelaksanaan program kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Balai usahatani Kelompok Tani Gangsar Makmur pada tanggal 3 – 4 Maret 2008; Sasaran penyuluhan yaitu anggota Kelompok Tani Gangsar Makmur (peternak sapi potong yang juga memiliki usahatani tanaman jagung) berjumlah 10 orang; Materi penyuluhan kandungan urine sapi, peran Efektif Microorganisme (EM-4), kandungan pupuk organik cair dan kelemahan pupuk organik cair dan cara pembuatan serta penggunaan bio urine pada tanaman jagung; Tujuan penyuluhan adalah meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan responden penyuluhan tentang pemanfaatan urine sapi potong sebagai pupuk organik cair (bio urine); Metode penyuluhan menggunakan metode pendekatan kelompok dan individu; Tehnik penyuluhan dengan ceramah, diskusi dan demonstrasi cara; Media penyuluhan yang digunakan adalah folder, peta singkap dan benda asli.
Pelaksanaan kegiatan demonstrasi cara (metode dan teknik penyuluhan) yang difungsikan sebagai fasilitas bagi sasaran penyuluhan dalam memahami suatu informasi, melalui demonstrasi cara sasaran penyuluhan dapat lansung terlibat dalam kegiatan dan secara lansung mengetahui suatu informasi teknologi. Sampel yang diambil dalam kegiatan demonstrasi cara adalah petani tanaman jagung yang memiliki ternak 2 – 5 ekor dengan jumlah 5 orang, dengan luas lahan yang dipergunakan 2 x 2 meter (1x1 meter tanaman jagung dengan perlakuan pupuk bio urine dan 1x1 meter tanaman jagung tanpa perlakuan pupuk bio urine) untuk setiap sampel kegiatan demonstrasi cara. Hasil dari demonstrasi cara adalah tanaman jagung yang diberikan bio urine memiliki rata-rata berat produksi buah 0,9572 kg/m2/sampel dan rata-rata berat produksi tebon 4,84 kg/m2/sampel; Tanaman jagung yang tidak diberikan bio urine memiliki rata-rata berat produksi buah 0,7444 kg/m2/sampel dan rata-rata berat produksi tebon 3,02 kg/m2/sampel.
Kegiatan evaluasi akhir dalam kegiatan penyuluhan dalam bentuk evaluasi tahapan adopsi sasaran penyuluhan. Evaluasi akhir difungsikan untuk mengetahui sejauh mana tahapan adopsi sasaran penyuluhan tentang pemanfaatan urine sapi potong sebagai pupuk organik cair (bio urine) terhadap tanaman jagung di Kelompok Tani Gangsar Makmur Desa Asmorobangun Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Adapun hasil evaluasi tahapan adopsi adalah 100 % (10 orang) responden mencapai tahapan sadar, 100 % (10 orang) responden mencapai tahapan minat, 100 % (10 orang) responden mencapai tahapan menilai, 100 % (10 orang) responden mencapai tahapan mencoba dan 100 % (10 orang) dari jumlah responden penyuluhan belum mencapai tahapan menerapkan (adopsi). Melalui analisis proses penerapan adopsi menggambarkan 80 % (8 orang) responden penyuluhan termasuk dalam golongan pelopor (Innovator), karena responden penyuluhan rata-rata berusia lanjut dan lebih cenderung menganggap keputusan yang akan dilaksanakan belum bisa dianggap benar.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

bagaimana carax buat bio urine?